Sumber Doa

Kumpulan Doa Untuk Anda

KRONIK COVID-19 INTERNASIONAL (Bagian 2)

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua bagi sahabat Sumber Doa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul KRONIK COVID-19 INTERNASIONAL (Bagian 2), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kronik Covid-19 Internasional, Artikel Lockdown loneliness, Artikel Social Bubble, Artikel Travel Bubble, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Ikuti juga Kronik Covid-19 Internasional (Bagian 1)

28 Juli 2020

BAYANGKAN, JIKA KITA HARUS MENUNGGU VAKSIN COVID-19 SAMPAI 5 TAHUN!


Saya awali dengan kutipan penggalan berita mutakhir (27 Juli 2020) berikut ini:

"U.S. drugmaker Pfizer and German biotech BioNTech said they began their late-stage human trial for a potential coronavirus vaccine as pharmaceutical companies race to win regulatory approval.

The trial will include up to 30,000 participants between the ages of 18 and 85 across 120 sites globally, including 39 U.S. states, the companies announced. If successful, they expect to submit it for final regulatory review as early as October. They plan to supply up to 100 million doses by the end of 2020 and approximately 1.3 billion doses by the end of 2021."

https://www.cnbc.com/2020/07/27/coronavirus-live-updates.html

Bayangkan, berapa tahun dibutuhkan untuk seluruh dunia (8 milyar orang) dapat divaksinasi jika, sebagai contoh saja, dua perusahaan obat yang dirujuk dalam kutipan di atas (Pfizer Amerika dan BioNTech Jerman) hanya bisa hasilkan 1,3 milyar dosis pada akhir 2021.

Jika nanti ternyata, satu orang butuh 2 shot (2 dosis suntikan) untuk menghasilkan imunitas humoral yang protektif kuat, berarti dosis yang dibutuhkan jadi dobel, 16 milyar dosis.

Jadi, kapan pandemi Covid-19 bisa diakhiri lewat vaksinasi? Ya, mungkin butuh waktu minimal sampai 5 tahun. Ini tantangan dan masalah besar bagi dunia. Big big challenges and problems! Heavy suffering! Penderitaan berat!

Makin banyak jenis vaksin yang aman dan efektif dikembangkan dan diproduksi, dan makin banyak pabrik obat besar yang terlibat dalam produksi vaksin, makin cepat pandemi Covid-19 global dapat diakhiri. Persaingan yang sehat dan cerdas harus ada, supaya hanya vaksin-vaksin unggulan yang nanti akan digunakan. Vaksin-vaksin abal-abal tak akan bisa kompetitif.

Selain itu, vaksin-vaksin juga harus dijual tanpa profit, harus tidak dijual ke para penawar dengan harga tertinggi!

Hak cipta dan kekayaan intelektual dalam menghasilkan test-test diagnostik, obat-obat dan vaksin-vaksin tetap harus dipertahankan dan diakui, tetapi tidak boleh digunakan untuk memonopoli dan meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dunia sedang dalam pandemi. Vaksin-vaksin perlu menjadi "global public goods". WHO mungkin lembaga dunia yang berada di garis depan dalam menetapkan kriteria pemanfaatan vaksin-vaksin dengan adil, merata, murah dan tersedia untuk semua orang dalam dunia.

https://www.indiachinainstitute.org/2020/07/09/the-use-and-abuse-of-global-public-good

Namun, apakah para kapitalis Barat yang membiayai pabrik-pabrik obat yang memproduksi vaksin-vaksin, dengan biaya yang luar biasa besar, mau menjual vaksin-vaksin tanpa profit, dus mereka menjadi para sosialis? Susah menjawabnya.

Selain itu, meski tanpa profit pun, berhubung biaya produksi sudah sangat tinggi (karena metode-metode baru yang pertama kali dicoba dalam percepatan pengembangan dan produksi vaksin-vaksin), harga jual modal pun sudah akan tinggi untuk vaksin-vaksin Barat!

Apalagi, Donald Trump, terkait obat-obatan dan vaksin-vaksin Covid-19, menjalankan politik "America First". Pokoknya, buat negaranya dulu, tak peduli dengan negara-negara lain. China menyebut politik ini "selfish". Politik keserakahan, ketamakan, tanpa kepeduliaan pada kebutuhan negara-negara lain, khususnya negara-negara miskin dan belum berkembang.

Kita sudah tahu, dalam program penyediaan vaksin, Trump menjalankan "Operation Warp Speed", yakni penyediaan vaksin-vaksin dalam jumlah besar dan dalam waktu cepat untuk 300 juta orang Amerika. Minimal, AS telah mendanai proyek pengembangan dan produksi 5 vaksin yang potensial.

Pabrik-pabrik obat dan lembaga-lembaga universitas yang ikut dalam perlombaan vaksin telah dibayar di muka oleh Trump. Sejumlah 2 milyar USD telah dibayar AS ke Pfizer dan BioNTech untuk 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan dikirim ke AS Desember 2020, meski uji klinis tahap akhir saat ini belum selesai.

Dalam dengar pendapat Kongres, Selasa, 21 Juli 2020, Representatif Frank Falone menyatakan bahwa dia khawatir Trump dapat memaksa FDA AS untuk meng-approve dengan prematur suatu vaksin. Katanya, "Aku takut, FDA akan dipaksa Trump Administration untuk menyetujui suatu vaksin yang tidak mempunyai efektivitas."

https://www.aljazeera.com/amp/ajimpact/pay-pfizer-biontech-2bn-covid-19-vaccines-200722130058951.html

Well, kita lebih berharap banyak pada pemerintah Indonesia sendiri, kalau menyangkut ketersediaan vaksin-vaksin Covid-19 yang dapat lebih dipercepat.

Kemitraan RI dan Sinovac Biotech, China, yang memproduksi vaksin CoronaVac (vaksin terinaktivasi, dengan metode yang sudah lama teruji, yang kini sedang uji klinis tahap III di sejumlah negara), adalah suatu langkah yang dapat mengatasi tantangan dan masalah besar Indonesia terkait vaksin-vaksin Covid-19.

"Kasus positif terinfeksi di Indonesia sudah tembus 100.000, dan masih akan terus menanjak. The worst has not come yet!"
☆ ioanes rakhmat

28 Juli 2020
________________________

26 Juli 2020

NONA CORONA TIDAK MENGHARGAI BATAS-BATAS NEGARA. AKIBATNYA, KASUS GLOBAL KINI SUDAH TEMBUS 16.000.000


"Virus SARS-CoV-2 tidak menghargai batas-batas negara."
• Tedros Adhanom Ghebreyesus (direktur umum WHO)

"Virus menyeberangi batas-batas negara. Jadi, betapa cetek pandangan seseorang jika dia berpikir bahwa aku akan vaksinasi rakyatku tapi setiap orang lain aku tinggalkan tanpa vaksinasi, dan kami tetap akan aman. Ini betul-betul tak masuk akal."
• Jagan Chapagain (kepala IFRC)

"Kecuali suatu vaksin tersedia untuk setiap negara, maka Covid-19 akan menjadi suatu ancaman global yang tak pernah berakhir."
• Jeremy Farrar (The Guardian)

"Setiap pandemi tidak mengenal batas-batas negara."
• Deborah Wetzel (Worldbank.org)

Ya, semua pernyataan di atas betul. Virus SARS-CoV-2 hari ini, Minggu 26 Juli 2020, sudah menginfeksi tembus 16.000.000 orang di dunia, tanpa dapat dikurung dalam batas-batas satu atau dua negara saja. Lockdown tanpa protokol pencegahan penularan dilaksanakan dengan ketat, hanya ditertawakan si Nona Corona.

Penularan global bukan makin lambat, tapi makin dipercepat. Lima negara teratas dalam jumlah kasus kini mencakup AS, Brazil, India, Russia, dan Afrika Selatan. Lihat gambar di bawah ini.


Yang paling berat terdampak di dunia justru negara sangat maju Amerika Serikat. Sabtu, 25 Juli 2020, total kasus mencapai 4.178.730, dengan jumlah total kematian 146.463 orang. Kasus baru per 25 Juli di sana mencapai jumlah yang semakin tinggi, yakni 73.715, dengan rerata kasus baru dalam 5 hari terakhir (21-25 Juli) mencapai 71.107. Prediksi Dr. Anthony Fauci bahwa kasus harian Amerika akan mencapai 100.000 tampaknya akan terbukti benar.

"Hanya lewat kerjasama dan kemitraan global jangka pendek dan jangka panjang, pandemi Covid-19 akan dapat ditanggulangi, dengan memakai senjata pamungkas vaksin-vaksin yang aman dan terbukti efektif. Katakan tidak pada politisasi vaksin."
☆ ioanes rakhmat

Minggu, 26 Juli 2020
_________________________________

22 Juli 2020

DI TINGKAT GLOBAL, CORONAVIRUS MENULAR MAKIN CEPAT....


Di tingkat global, tak ada tanda yang menunjukkan pelambatan penularan coronavirus. Sebaliknya, yang sedang terjadi adalah virus ini makin cepat menular.

"Setelah kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, China, pada awal Januari 2020, dibutuhkan waktu 15 minggu untuk mencapai jumlah jasus 2 juta. Kontras dengan itu, diperlukan waktu cuma 8 hari untuk kasus melonjak di atas 15 juta dari sebelumnya 13 juta yang dicapai pada 13 Juli."

Data kasus positif Covid-19 pilihan per 22 Juli 2020, pk. 06:24 PM

Global 15.140.922
USA 4.028.684
Brazil 2.159.654
India 1.195.676
Russia 789.190
Indonesia 91.751
Mesir 89.078
China 85.314
Swedia 78.166
Singapura 48.744
Korsel 13.879
Jepang 25.736
Malaysia 8.831
Thailand 3.261
Vietnam 401
Kamboja 197

N.B. Perhatikan data Indonesia. Kasus positif terus menanjak cepat, kini, 22 Juli 2020, telah mencapai 91.751 kasus. Tetapi BNPB tetap yakin bahwa mereka sudah berada pada jalur yang benar dalam menanggulangi epidemi Covid-19. Fakta dan keyakinan tidak bertemu.

"Nona Corona tampil juara balap. Hati-hati, lengah sedikit, digilas olehnya!"

☆ ioanes rakhmat
22 Juli 2020

https://www.haaretz.com/israel-news/EXT-INTERACTIVE-coronavirus-tracker-israel-world-updates-real-time-statistics-covid-19-cases-deaths-1.8763410

https://mobile.reuters.com/article/amp/idUSKCN24N0KK
__________________________________

21 Juli 2020

DUNIA SEDANG HADAPI TANTANGAN BERAT TERKAIT VAKSIN COVID-19



Para peneliti menemukan bahwa untuk mendapatkan suatu imunitas yang protektif, setiap orang memerlukan dua kali suntikan vaksin Covid-19, dan setelah menerima dua suntikan ini mereka harus menunggu beberapa minggu sampai antibodi yang bekerja efektif terbentuk dalam sistem-sistem imun mereka. Jika mereka tidak mau menunggu, mereka tetap rentan terinfeksi SARS-CoV-2 meski sudah menerima vaksinasi.

THE WORLD IS FACING BIG CHALLENGES. Researchers find that to have a protective immunity, every person needs TWO SHOTS of Covid-19 vaccine, and after the shots they should wait for several weeks until working antibodies are generated in their immune systems. If they don't want to wait, they are still susceptible to SARS-CoV-2 infection even though they have been vaccinated.

https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-07-20/double-shot-covid-vaccine-tests-raise-new-pandemic-challenge

https://indianexpress.com/article/coronavirus/double-shot-covid-19-vaccine-tests-6516049/
_______________________________

ANTARA "MUKJIZAT" dan FAKTA COVID-19 DI AS KETIKA TRUMP MULAI MELAKUKAN SENSOR DATA

17 Juli 2020


MIRACLES ARE HAPPENING in the U.S. as CDC's Covid-19 data rerouted to Trump's hands, being interfered and censored.

Mukjizat sedang terjadi di AS saat pengelolaan data Covid-19 CDC AS sudah diambil alih oleh Trump. Dicampuri dan disensor.

16 Juli 2020
Kasus baru 73.388

17 Juli 2020
Kasus baru 2.293

Penurunan drastis jumlah kasus baru dalam satu hari dari 73.388 ke 2.293, bukankah suatu mukjizat yang telah dilakukan Trump?


TAPI, TAK ADA MUKJIZAT DI AS. Berikut ini data Covid-19 yang paling mungkin autentik, yang diterima langsung oleh Johns Hopkins University dari negara-negara bagian, tanpa campur tangan dan sensor si Trump. Sejauh ini.

17 Juli 2020
Kasus baru aktual 77,255

13-17 Juli 2020
Rata-rata kasus dalam 5 hari terakhir
70,667.

NO MIRACLE IN THE US.
Here is the Covid-19 data from Johns Hopkins University, without Trump's interference and censorship, so far.

July 17, 2020
New cases actual data
77,255

13-17 July 2020
Average new cases
70,667

Di bawah ini kotak-kotak grafik negara-negara bagian AS yang menggambarkan tren pertambahan dan tren pengurangan kasus-kasus baru per 17 Juli 2020. Semakin merah, tren pertambaham kasus-kasus baru semakin besar. Semakin hijau, semakin besar tren pengurangan kasus-kasus baru.


Kotak-kotak termerah mencakup Louisiana (LA), Florida (FL), Texas (TX), Alabama (AL), Tennesse (TN). Terlihat dua kotak grafik hijau muda: Arizona (AZ) dan Delaware (DE).

Tampak, wabah Covid-19 sedang menyerang lebih kuat lagi di seluruh Amerika. Tapi Trump dan para politikus lingkaran dalamnya menyangkal fakta ini. Mereka tak bisa mengubah fakta epidemiologis ini. Jadilah mereka sekarang memainkan angka-angka data Covid-19 nasional sesuka mereka. CDC AS disingkirkan, tugas dan tanggungjawabnya diambil alih.

Dalam pidato singkatnya di Darby, Pennsylvania (17 Juni 2020), Joe Biden dari Partai Demokrat mengkritik Presiden Trump sebagai seorang (yang mengklaim diri) "Presiden perang" yang telah menyerah kalah total dalam pertempuran melawan Covid-19 dan telah meninggalkan banyak kerusakan. Tontonlah video berikut ini.

 
Copyright © 2014 Sumber Doa - All Rights Reserved
Template By Kuncidunia