Sumber Doa

Kumpulan Doa Untuk Anda

What am I living for?

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua bagi sahabat Sumber Doa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul What am I living for?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Testimoni ioanes rakhmat 2, Artikel What am I living for?, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

WHAT AM I LIVING FOR?
Untuk siapakah (/apakah) aku hidup?
Sebuah testimoni ioanes rakhmat saat mulai lansia

"Aku tak berlabel, sebab label apapun, termasuk label 'freethinker', hanya mengurung diriku. Tapi aku punya dasar yang di atasnya aku, sejak dulu, membangun pikiran-pikiranku tanpa akhir dan jauh. Dasarku itu sederhana: sang Cinta Kasih semesta, yang menitis dalam satu titik sosok cahaya yang bernama Yesus Kristus, yang mengasihiku dan kukasihi. Yang memintaku untuk mengasihi sang Cinta Kasih semesta dengan segenap  akal budiku, penalaranku. Beriman dan bernalar bergandengtangan. Aku sang kunang." (ioanes rakhmat)

Kalau teman-teman diajukan pertanyaan pada judul di atas, apa jawab anda? Coba temukan jawabannya.

Yesus dan kita, saling mencintai...

Bagi saya sendiri, ada banyak hal berharga yang telah dan sedang menjadi fokus kehidupan saya, sejak remaja hingga kini.

Untuk masa kini ketika usia saya sedang berjalan 61 tahun dan sudah punya 1 cucu lelaki yang sehat, ya keluarga tentu menjadi perhatian besar saya.

Tapi, ada satu sosok yang paling akrab dengan saya, dan paling istimewa bagi saya. Siapa? Ya, Yesus, wujud insani Allah YMPengasih dan YMPenyayang.

Dalam diri Yesus yang saya kenal, saya menemukan dan mengalami sang Immanuel, yakni Allah yang dalam rupa insani selalu ada bersama saya, senantiasa menyelubungi dan mengayomi saya. Saya di dalam Dia, dan Dia memenuhi diri saya.

I love you so Jesus!
I am living for you, Jesus!

Mungkin ada orang yang berbeda keyakinan berpikir bahwa saya akan meninggalkan Yesus, pindah ke sosok-sosok lain, jika kehidupan saya akan berubah menjadi lebih baik, lebih makmur, lebih terkenal.

Jawab saya sih simpel saja: Oh bagi saya, Yesus sudah jauh lebih dari cukup. Saya kini sudah berbahagia ketika saya berikan kehidupan saya untuk Yesus. For Him alone, for nobody else.

Saya mencintai Yesus. Bukan cuma dengan hati, tapi juga dengan karya, dengan akal, dan dengan kecerdasan. Saat saya menyatakan hal ini, saya sudah berada di wilayah spiritualitas, bukan lagi cuma di wilayah religiositas.

Nah, bagi saya, Yesus sudah melebihi segala-segalanya, sampai akhir kehidupan saya, saat nanti saya memasuki dimensi-dimensi lain yang lebih tinggi. Apapun juga wujud dan properti dimensi-dimensi lain ini.

 
Copyright © 2014 Sumber Doa - All Rights Reserved
Template By Kuncidunia